TRADISI KHATAMAN AL-QUR’AN MAPPANRE TEMME’ PADA ACARA PERNIKAHAN SUKU BUGIS (STUDI LIVING QUR’AN DI DESA LAEA KECAMATAN POLEANG SELATAN KABUPATEN BOMBANA)

Penulis

  • Muhammad Farhan Universitas Sains Islam Al Mawaddah Warrahmah Kolaka Penulis
  • Askahar Universitas Sains Islam Al Mawaddah Warrahmah Kolaka Penulis
  • Akmir Universitas Sains Islam Al Mawaddah Warrahmah Kolaka Penulis

Kata Kunci:

Tradisi, , Mappanre Temme’, , Living Quran

Abstrak

Tujuan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian data lapangan (field research). Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif studi kasus tradisi khataman Qur’an (Studi Living Qur’an) yaitu untuk meneliti bagaimana pelaksanaan mappanere temme’ pada acara penikahan di desa laea kecamatan poleang selatan kab. Bombana. Hasil dari penelitian ini, penulis telah mendapatkan informasi data dari narasumber di desa laea kecamatan poleang selatan kabupaten bombana. Dari wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada salah satu narasumber dari tempat penelitian penulis mendapatkan maksud dari mappanre temme’ yaitu mappanre temme adalah tanda kesyukuran kepada Allah karena telah diperlihatkan kebaikan dari anak-anak mereka yang telah menamatkan Al-Qur’an. Adapun tahapan dalam tradisi Mappanre Temme’ diutarakan narasumber melalui wawancara sebagai berikut. Sebagaimana wawancara tersebut, narasumber memulainya dengan membaca QS. Al-Fatihah, kemudian dilanjutkan dengan Alif Lam Mim sampai Muflihun dilanjutkan QS. Ad-Dhuha sampai QS. An-Naas. ketika ingin berganti surah selalu diselingi dengan bacaan tahlil (subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallu akbar). Dilanjutkan dengan membaca QS. Al-Baqarah (2): 1-5, kemudian membaca ayat kursi serta do’a khatam Qur’an. Biasanya, guru mengaji yang akan membaca surah tersebut dan anak laki-laki yang khatam hanya mengikuti saja.  Namun berbeda ketika perempuan yang khataman Al-Qur’an biasanya jikalau perempuan hanya mendengarkan bacaan dari guru mengajinya menurut narasumber perempuan itu harus menjaga auratnya jadi perempuan yang melakukan khataman itu hanya diam dan mendengarkan.

Referensi

Al-Qur’an dan Terjemahnya, Dapertemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid Kode, Transliterasi Per Kata, Terjemahan Per Kata.

Abdul Waris dan Hadiah Ahmad, “Mappanre temme’: Sisi Eksotis Akulturasi Budaya di Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo” Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 10, No. 2, 2022, hlm. 280

Alµ Syeikh, Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Is¥aq. 2016. Lub±but Tafsir min Ibni Kats³r, diterjemahkan oleh M. Abdul Ghofar E.M. Abu Ihsan Al-Atsari, Tafsir Ibnu Katsir jilid 10, Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’I.

Baidan, Nashruddin dan Erwati Aziz, 2016. Metodologi Khusus Penelitian Tafsir, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fitriono, Eko Nani. dkk. 2021. Islam Dan Budaya Lokal: Deskripsi Tradisi Masyarakat Kabupaten Nunukan, Jawa Barat: Penerbit Adab.

Siyoto, Sandu dan Ali Sodik, 2015. Dasar Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Literasi Medi Publishing.

Unduhan

Diterbitkan

2024-07-31