SIHIR DALAM AL-QUR’AN (ANALISIS SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU)
Kata Kunci:
Al-Qur’an, Sihir, Semantik, Toshihiko IzutsuAbstrak
Jurnal ini membahas tentang sihir dalam Al-Qur’an. Sihir dalam bahasa Arab
dikenal dengan kata ر ِسْح yang berarti tipuan atau khayalan-khayalah belaka
(memanipulasi), yang dilakukan jin atau syaitan, artinya bahwa sihir merupakan tipu daya jin atau syaitan untuk memalingkan keimanan manusia dengan cara menampakkan suatu kebatilan dalam wujud kebenaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan makna lafadz sihir dalam al-Qur’an melalui analisis semantik Toshihiko Izutsu. Pendekatang penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan landasan filsafat postpositivisme. Penelitian ini dilakukan pada kondisi objek yang alamiah dengan peneliti sebagai instrumen utama. Pengumpulan data menggunakan metode triangulasi, dan analisis data dilakukan secara induktif/kualitatif untuk menghasilkan makna yang lebih mendalam dibandingkan generalisasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), yang dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis bahan pustaka yang relevan untuk menyajikan informasi dengan perspektif baru atau untuk keperluan tertentu. Dalam kajian semantik al-Qur'an, Toshihiko Izutsu menjelaskan pentingnya memahami istilah kunci, seperti kata "Sihir" (tipuan), tidak hanya dari makna leksikalnya tetapi juga dalam konteks budaya dan pandangan dunia masyarakat pada masa wahyu. Melalui pendekatan weltanschauung, Izutsu melihat kata sihir dalam al-Qur'an sebagai bagian dari sistem nilai dan pandangan dunia yang lebih besar.
Referensi
Abdul Chaer, Hakikat Semantik Semantik Bahasa Indonesia, PBIN4215/Modul 1. Achmad Zaki Yamani, dkk, 2021, Aneka Pendekatan dalam Al-Qur’an, Cet I:
Yogyakarta; Zahir Publishing.
Ahmad Faaza Hudzaifah, 2023, Toshihiko Izutsu dan Makna Semantik atas Din Dalam al-Qur’an: Studi Buku Relasi Tuhan dan Manusia, Jurnal Ilmu al- Qur’an dan Tafsir, Vol.4, No.2.
Ahmad Sahidah, 2017, Hubungan Antara Tuhan, Manusia, dan Alam dalam Al- Qur’an Aplikasi Semantik Toshihiko Izutsu, Fikrah, Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan. Vol.5, No.2.
Andri Kurniawan, dkk, 2023. Semantik, Cet I: Padang; PT. Global Eksekutif Teknologi.
Ar-Raghib Al-Ashfahānī, 2017, Al-Mufradat fī Gharībil Qur’ān, (Cet I: Depok; Pustaka Khazanah Fawa’id.
Eka Safliana, 2020, Al-Qur’an Sebagai Pedoman Hidup Manusia, JIHAFAS: Vol.
, No. 2.
Eko Zulfikar, 2019, Makna ‘Ulul al-Albab dalam al-Qur’an, Jurnal Theologia, Vol.29, No.1,
Fitri Amalia, Astri Widyaruli Anggraeni, 2017. Semantik Konsep dan Contoh Analisis, Cet I: Malang; Madani.
Ibn Katsir, 2014. Shahih Tafsir Ibnu Katsir, trans: oleh Tim pustaka Ibn Katsir, Jilid 1 (Jakarta: Pustaka Ibnu Katsir.
Laili Nur Qomariyah, Pemikiran Toshihiko Izutsu Dalam Semantik Al-Qur’an: Megister Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Hlm. 4 Lukman Hakim, 2019, Fitnah Dalam Weltanschauung Al-Qur’an, Analisis Semantik Toshihiko Izutsu,Skripsi, Surabaya: Universitas Islam Negeri
Sunan Ampel.
M.Quraish Shihab, 2002, Tafsir Al-Misbah, Jakarta: Lentera hati, Hlm.279-280. Ibrahim Kamal Adham, 2009, Kupas Tuntas Masalah Jin dan Sihir, Jakarta Timur, Darus Sunnah.
Manna' Al-Qatthan., 2021. “Mabāhits fī ulūmil Qur’ān” diterjemahkan oleh Firman Arifianto dengan judul: Dasar-dasar Ilmu Al-Qur'an, Cet. 7: Cipayung; Ummul Qura.
Muhammad Ali Al-Shabuni, 2003, At-Tibyān Fī Ulūmil Qur’ān, Cet I: Jakarta; Rumah Buku Islam.
Rifqatul Husna, Wardani Sholehah, 2021. Melacak Makna Nusyuz Dalam Al- Qur'an: Analis Semantik Tosihiko Izutsu, Jurnal Islam Nusantara, Vol. 5, Nomor. 1.
Ruslan, 2017. Telaah Makna Sihir Dalam Islam dan Kaitannya dengan Hipnotis, “Al Din”Jurnal Dakwah dan Keagamaan. Vol.1 Nomor 1 Tahun.
Saifullah, 2014. Renaissance dan Humanisme Sebagai Jembatan Lahirnya Filsafat Modern, Jurnal Ushuluddin Vol. XXII, No.2.
Tim Penyusun, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, pusat Bahasa. Wahbah Az-Zuhaili, 2013, Tafsir Al-Munir, Akidah, Syariah, Manhaj, Cet I: Jakarta; Gema Insani.
Yayan Rahtikawati, Dadan Rusmana, 2013, Metodologi Tafsir Al-Qur’an, Cet I: Lingkar Selatan.