Hak Asuh Anak Pasca Terjadinya Perceraian Orang Tua Sesuai Dengan Putusan Hakim

Abstrak

Abstrak

Setelah terjadinya perkawinan dan telah dianugerahi keturunan maka secara otomatis orang tua tersebut memiliki kewajiban yang harus dia penuhi terhadap anaknya yakni memelihara, melindungi, mendidik serta mengasuh anak hingga dewasa. Pelaksanaan perkawinan kadang kala tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, dalam perjalanannya seringkali terjadi perselisihan atau ketidak cocokan sehingga menimbulkan perceraian. Penentuan hak asuh dan nafkah anak pasca perceraian sangat ditentukan oleh putusan hakim. Adakalanya hak asuh anak diberikan kepada ibu dan adapula nafkah anak merupakan tanggungjawab ayahnya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami hak asuh anak dalam putusnya perkawinan karena perceraian dan untuk mengetahui apa dasar pertimbangan hakim dalam menetapkan hak asuh anak. Jenis penelitian yang penulis pergunakan dalam penyusunan penulisan hukum ini adalah penelitian hukum kepustakaan, jenis penelitian ini disebut juga penelitian hukum normative. Putusnya perkawinan akibat perceraian adalah pertimbangan hakim setelah mempertimbangkan dari berbagai sudut pandang baik secara sosiologis, psikologis dan yuridis, sekalipun telah didukung dengan beberapa alat bukti surat dan keterangan saksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertimbangan hakim dalam menetapkan hak asuh anak pasca perceraian yaitu adanya tuntutan dari salah satu pihak yakni penggugat/tergugat (pemohon/termohon), melalui putusan verstek, demi kepentingan yang terbaik bagi anak. Selama penetapan ibu atau ayah sebagai pengasuh anak tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku selama itu menjamin kepentingan yg terbaik bagi anak, baik ibu ataupun ayah memiliki hak atas mengasuh anak, sekalipun ibulah orang yang lebih berhak untuk mengasuhnya. Disarankan kepada hakim agar dapat memutuskan hak asuh anak tidak melihat apakah itu ibunya ataupun ayahnya, akan tetapi harus menjamin kepentingan yg terbaik bagi anak karena anak adalah tumpuan masa depan orang tuanya dan disarankan kepada kedua orang tua agar tidak memperebutkan hak asuh anak jikalau tidak mampu mengasuhnya dengan baik.

Abstract

After marriage occurs and offspring are awarded, the parents automatically have obligations that they must fulfill towards their children, namely nurturing, protecting, educating and nurturing the children until they reach adulthood. The implementation of marriage sometimes does not match what was expected, along the way there are often setbacks or incompatibility, which can lead to divorce. Determining child custody after divorce is largely determined by the judge's decision. Sometimes child custody is given to the mother and sometimes child

custody is given to the father. This research aims to understand child custody rights in the dissolution of a marriage due to divorce and to find out the basis of the judge's considerations in determining child custody rights. The type of research that the author uses in preparing this legal writing is library legal research, this type of research is also called normative legal research. The dissolution of a marriage due to divorce is the judge's consideration after considering it from various points of view, both sociological, psychological and juridical, although it has been supported by several pieces of documentary evidence and witness statements. The research results show that the judge's consideration in determining child custody after divorce is that there is a demand from one of the parties, namely the plaintiff/defendant (petitioner/respondent), through a verstek decision, in the best interests of the child. As long as the appointment of the mother or father as the child's caregiver does not conflict with applicable laws and regulations as long as it guarantees the best interests of the child, both the mother and father have the right to care for the child, even though the mother is the one who has more rights to care for him. It is recommended that judges decide on child custody without looking at whether it is the mother or father, but must ensure the best interests of the child because the child is the foundation of the parents' future and it is recommended that both parents do not fight over child custody if they are unable to care for him of her properly.